Banjarnegara, sebuah kota kecil di jawa tengah, yang terkenal dengan " dawet ayu " nya .Sore ini tak begitu terik, malah sejuk, udara yang begitu berbeda dengan kota kelahiran Rakha, Jakarta.
"..Huuffft..". Rakha merebahkan tubuhnya, di samping Laptop yang sedari tadi di pelototinya tanpa jenuh. Memang hanya itu 'kesibukannya'sehari-hari,setelah hampir dua minggu resmi sebagai 'pengangguran' baru di negeri ini. Dilemma yang membawanya jatuh pada keputusan pahit, mengubur mimpinya dalam-dalam. Melepas kontrak dengan salah satu Label Besar,untuk menjadi musisi 'yang sebenarnya'. Mengorbankan Angan yang selama ini ia tekuni bersama bandnya,berarti mengorbankan impian besar teman-temannya juga. Keputusan kontoversial, demi menemani sang Papa operasi hernia, yang akhirnya membuat Rakha di cap sebagai ' pengkhianat ' oleh bandnya sendiri.
"..Plup..". Nada chat facebooknya memberi kode pesan masuk.
".Hemp.. dia lagi,,,Andellaz ladyzpunk,,si gadis aneh..". Rakha membuka chatnya dengan senyum kecil.
"..Grandhonk.. lg ap..??? ". Tulis gadis belia di seberang sana,yang sudah beberapa hari ini mengisi waktu Rakha dengan chat atau comment yang kadang nyeleneh.
".. lagi OL lah Oon, dasar mak Lampir ,, :P " . Seperti biasa Rakha tak kalah iseng menjawabnya.
"..Sikah.. km tuh yg Oon,,mksdny selain itu koh ". Balas si Gadis, dengan tulisan aksen jawa ngapak, tipikal banyumasan.
Rakha memperbaiki posisinya,di ambilnya guling yang sedari tadi tergeletak diam , untuk melengkapi kesibukanya menarikan jari - jemarinya, di atas keyboard laptop Accer hitam ,sembari tengkurap. "..Hahaha.. mw tau aja ap mw tau bgt..??" balas Rakha usil.
Tak berapa lama, suara " Plup" .pun terdengar kembali.
"..Mbuh lakh..dsr grandonk jelex :P ".
"..hemp bulu ketek dr tanah kusir, biar jlk bny yg naksir hehe ." Rakha menyeloroh pesan online itu dengan pantun asal-asalan.
"..Ikh pd-ne ykin,,knp pke bulu ketek sgala, Jorok km huuu :P. ". Dan chating itupun penuh saling serang dalam canda khas asal 'jeplak'. Tapi itulah mereka yang merupakan sebagian kecil dari peselancar dunia maya, yang dengan mudahnya akrab walaupun masing-masing punya latar belakang yang masih penuh misteri.
Nama gadis itu adalah, Elevin ismi Andella. Dari sebuah perkenalan singkat dan terbilang iseng,entah siapa yang memulai duluan yang jelas mereka kian hari makin dekat. Rakha merasa penasaran dengan kepolosan gadis desa yang menyita waktunya untuk terus menjailinya dengan kekonyolan model mahasiswa stress kena ' D-O'.
"..Eh mak lampir, bagi no.pe lo donk..". Pinta Rakha di lembar chatnya.Satu hal yang sebenarnya tabu bagi cowok sekaliber Rakha di tempat asalnya.Sebagai Frontman sebuah Band yang cukup punya nama di kalangan pelajar dan mahasiswa, minta No. Handphone cewek yang baru di kenalnya beberapa lama., kesurupan Demit mana??.
Tapi hari itu Rakha menyisihkan sedikit karakter 'Prince of stage'nya. Demi rasa penasaran yang kadung menjadikannya, ' Sweet boy '.
"..Enak aj,, Wani piro..???" Tantang si Gadis.
"..Anjriiiiit...baru kali ini gue ngemis no. handphone, pake di susahin pula ..". Ujar Rakha sedikit geram, Namun rasa ingin tahu Rakha, jauh lebih besar ketimbang egonya .
"..Okee.. Kalo' ga di kasih.. w sumpahin idunk lo yg dah aneh itu bakal di tumbuhin bisul segede aqua galon selama setahun.. :P ". Rakha mengancam dengan ceplas-ceplos sekenanya.
"... Sikah.. Apa-apan .. ,,ya ud ak ksi tp jgn di sebarin ke cpa2 lho.. Awas..". Seru gadis yang di panggil mak lampir itu sedikit protes.
Tak berapa lama mereka berdua pun saling tukar no. handphone. Sejurus beberapa menit kemudian Handphone Rakhapun berdering, irama Muse " histeria ". Rakha segera memencet tombol bergambar gagang telepon warna hijau. ".. Hallo... Assalamu 'alaikum...,, hahaha.. ada apa mak lampir.. kok telepon duluan...kangen yah ma gue..??? ".
"..Wa'alaikum salam ..huuuu Dasar Grandonk.. Ge-eran banget ya kamu..hooo...". Tukas Elevin Ismi Andella, DissAgree. ".. aku cuma mau denger suara Asli kamu,, bener manusia apa bukan week ...?? ".
Rakha tergelak mendengar jawaban ngawur dari lawan bicaranya. Suaranya lembut crunchy , nadanya medok dan lucu.
"..Sikah ... Malah ketawa koh...dasar grandonk Edan..". Lanjut si "mak lampir" heran.
".. Hahaha abis... Kamu lucu bin ajaib..kayak Doraemon...". Balas Rakha tak kalah gokil.
Malam belum sepenuhnya turun , tapi bintang gemintang mulai berdatangan menghiasi cakrawala. Dan kedua mahluk hidup yang sama-sama aneh tengah larut dalam obrolan 'ngalor -ngidul' setengah waras. Seolah sudah saling kenal begitu lama, tak ada gengsi yang menutupinya. Berkelakar dan berbagi cerita tentang kehidupan mereka yang jauh berbeda.
...............................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
Chapter 2 : Bilik Cinta
"first meet"